Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) Dini Purwono menanggapi seruan Aremania terkait tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang akhir pekan lalu.
Dalam petisi tertulis, Aremania ingin Jokowi meminta maaf atas kejadian mengenaskan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC - Persebaya Surabaya di Liga 1.
Permintaan tersebut dilakukan pada poin pertama dari sembilan poin yang diminta Aremania di tantangan sebuah surat
“Kami menyerukan kepada Presiden Republik Indonesia, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Kapolri, Panglima TNI, DPR RI, Presiden PSSI, direktur PT LIB, manajemen Arema FC dan panitia penyelenggara pertandingan untuk meminta maaf secara terbuka melalui media nasional dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari setelah memposting tantangan terbuka ini, "tulis Aremania dalam tantangan.
Dini Purwono, pun mengatakan dia masih menunggu untuk membaca dan menyelidiki tantangan terkait. Menurut Dini, Presiden menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas tragedi sepak bola Kanjuruhan.
"Presiden juga memberikan instruksi yang jelas kepada jajarannya untuk mengambil langkah-langkah mitigasi, evaluasi dan perbaikan," kata Dini
"Presiden memerintahkan Menpora, Kapolri, dan Dirjen PSSI untuk melakukan kajian menyeluruh terhadap tata cara pelaksanaan dan pengamanan pertandingan sepak bola., kata Dini.
Selain itu, kata Dini, Presiden Jokowi juga secara khusus meminta Kapolri Listyo Sigit untuk mengusut tuntas dan mengusut tuntas kasus tragedi Kanjuruhan.
“Saya kira tindakan pelaku presiden dalam hal ini jauh lebih konkrit dan bermakna dari sekedar mengeluarkan permintaan maaf. Dan oleh karena itu tindakan presiden dalam hal ini harus dievaluasi, bukan somasi,” kata Dini.
“Mengingat penyidikan masih berlangsung, somasi yang dikirimkan kepada presiden sebenarnya prematur. ", lanjut Dini.
Dini juga mempertanyakan dasar pemanggilan Aremania. Apakah Aremania sudah melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan apakah cukup bukti untuk mengajukan kasus.
Berdasarkan hasil penyidikan, akan diambil keputusan lebih lanjut sesuai dengan permasalahan dan fakta yang ditemukan," kata Dini
Kami semua turut berduka cita dan menyayangkan atas tragedi Kanjuruhan di Malang," kata Dini menambahkan.
Staf Presiden Jokowi berharap pertandingan sepak bola di Indonesia dapat diselenggarakan secara sportif dan tragedi sepak bola seperti itu tidak akan terjadi lagi di masa depan.
"Dan saya berharap ini hanya akan terjadi dengan dukungan dan partisipasi semua pihak, terutama para pemain dan pendukung," kata Dini.
“Saling menyerang dan menyalahkan satu sama lain tidak ada gunanya dalam situasi tertentu, itu hanya memperburuk situasi yang ada, alih-alih menawarkan solusi dan bantuan nyata".
Komentar
Posting Komentar